Wednesday, September 7, 2011

[Renungan Islami] Hati itu Ibarat Kolam






     Hati ini ibarat  kolam yang memiliki empat saluran. Saluran pertama adalah mata. Saluran kedua adalah mulut.  Saluran ketiga adalah telinga. Saluran keempat adalah  otak (Pikiran). Kolam itu (hati) akan berisi air sesuai dengan dengan air yang mengalir dari keempat saluran tadi. 

             Jika yang mengalir dari keempat saluran tadi adalah air susu, maka kolam itupun akan menjadi kolam susu. Apabila saluran-saluran ke kolam tadi berupa air jernih dan bersih maka dapat dipastikan kolamnya pun akan terisi dengan air jernih dan bersih. Sebaliknya jika yang mengalir melalui keempat saluran tadi adalah air kotor dan berbau busuk (najis) maka kolam itupun akan terisi air yang kotor dan najis.
 
          Maka keempat saluran yang masuk kehati kita pun haruslah terjaga sumber dan isinya. Sebaiknya mata kita digunakan untuk memandang hal-hal yang disukai  Allah SWT. seperti tilawah Al-Qur'an, bergaul dengan orang-orang shaleh, pendek kata mata kita digunakan untuk perkara-perkara yang hak. Pikir kita digunakan untuk memikirkan kebesaran Allah swt., kampung akhirat dan tanggung jawab agama, telinga digunakan untuk berbicara agama, iman dan amal shalih serta pembicaraan akhirat maka hati kita pun akan terisi dengan kebesaran Allah Swt. Sebagaimana kehendak dengan ucapan: Laa ilaaha Ilallah.
    
         Jika empat saluran menuju kehati difungsikan untuk kemungkaran dan kemaksiatan maka kolam hati pun akan terisi hal-hal yang dimurkai Allah Swt.. Mata yang maksiat, mulut yang ghibah, berbusa dan fitnah, hasud dan dusta kemudian fikir dipakai hanya untuk memikirkan hal yang remeh (dunia) ini seperti melulu memikirkan makan, minum, syahwat, harta dan dunia. Telingapun dibiasakan mendengarkan hal-hal yang maksiat dan mubadzir, maka hati kita akan keras dan pada gilirannya hati akan sangat sulit menerima cahaya kebaikan (hidayah). Kalau sudah seperti ini, bersiaplah hati ini akan dicuci dan dibersihkan di neraka Naudzubillah!

Sumber : Buku Tamsil (Perumpamaan)

~Neody~

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Artikel Acak