Banyak orang bilang “udahlah mikir positif aja!” Padahal mereka sendiri nggak ngerti proses dibalik berpikir positif. Apa benar berpikir positif itu ada efeknya?
Sebelumnya, apa sih sebenarnya berpikir positif atau positive thinking? Berpikir positif bukan sekedar membalikkan pikiran negatif atau kebalikan dari negative thinking.
Apakah kita harus dalam keadaan senang, gembira, good mood setiap hari supaya bisa berpikiran positif? Nggak harus.
Singkatnya, berpikir positif adalah absennya pikiran negatif dan emosi negatif anda digantikan dengan pikiran dan emosi positif. Dengan kata lain, kedamaian dalam diri. Ketika anda benar-benar merasa damai dengan diri sendiri, anda secara alami akan berpikir positif. Anda nggak harus melawan pikiran-pikiran negatif, atau mencoba mati-matian memikirkan hal-hal positif; dengan yang disebut inner peace ini nantinya semua hal positif akan terjadi dengan sendirinya.
Yang biasanya kita lakukan adalah mikir positif ditengah-tengah keraguan. Berpikir positif padahal secara emosi kita sedang merasa negatif. Contohnya, coba letakkan satu apel segar di sekumpula apel busuk. Apel yang masih segar pasti ikut membusuk. Apel segar disini dianalogikan sebagai pikiran positif. Dan apel busuk? …yak betul!
Manusia punya lebih banyak pikiran negatif daripada positif. Pikiran negatif atau keraguan sudah pasti akan menutupi pikiran positif. Pikiran positif jadi tercemar!
Pemikiran Anda Menciptakan Realita Anda
Bukan hanya dengan memikirkan sesuatu yang positif supaya terjadi tiba-tiba secara ajaib membuat yang anda pikirkan terjadi! Itu yang dinamakan pemikiran desperate. Kita bisa berpikir positif, tapi masih ada setitik keraguan.
Solusinya adalah… Anda harus mengubah kepercayaan/belief anda sampai kedalaman yang paling dalam! Analoginya, buang dulu semua apel yang busuk dari keranjang barulah isi dengan apel segar.
Pikiran Sadar dan Bawah Sadar
Lihat, pikiran manusia ada dua. Pertama, pikiran sadar (conscious) atau pikiran logis. Dan kedua, pikiran bawah sadar (subconscious). Yang kita gunakan untuk berpikir sehari-hari adalah pikiran sadar, logika kita. Pikiran bawah sadar sebenarnya berjalan juga setiap saat tapi diluar kendali.
Misalnya saat anda berkendara ke suatu tempat yang secara rutin anda kunjungi, tempat kerja, kuliah, sekolah. Tak terasa anda sudah sampai lagi ke tempat tujuan, padahal selama perjalanan pikiran anda sedang melayang kemana-mana. Pikiran bawah sadar mengerjakan semuanya untuk anda. Di perjalanan anda tiba-tiba menghindar dari motor yang akan menyerempet. Refleks anda juga termasuk salah satu hasil kerja pikiran bawah sadar. Tidak sadar ternyata sejak lahir sampai sekarang anda sudah melatihnya. Pikiran bawah sadar seperti alat perekam diluar kendali yang menyimpan kesimpulan dari semua kejadian yang pernah anda alami. Lihat seberapa hebat pikiran bawah sadar anda!
Ketika anda mendapat kegagalan pikiran anda menciptakan sebuah ingatan baru pada pikiran bawah sadar yang berkata “aku nggak mampu”. Ini seperti rekaman yang diputar berulang-ulang dalam kepala anda. Saat anda mengalami masalah sejenis, ini akan menyebabkan kegagalan baru yang memperkuat ingatan anda tentang ketidakmampuan tadi.
Sebaliknya, kalau dalam menghadapi masalah anda berkata “aku bisa kok!”. Pikiran bawah sadar anda akan bekerja untuk mengeluarkan solusi-solusi yang anda cari. Dia akan membongkar semua pengalaman mengenai masalah sejenis atau mendekati yang pernah anda alami. Saat anda berhasil menyelesaikan masalah, dia akan merekam memori positif dan memperkuat keyakinan bahwa anda bisa. Nggak ada pemikiran “gagal” saat anda berada pada keadaan positif. Pikiran bawah sadar menginterpretasikannya sebagai hal lain seperti “belum menemukan solusi” atau “sedang dalam proses mencari solusi” atau “sedang belajar”.
Dalam hidup, anda menginginkan untuk mencapai suatu target tapi dalam perjalanan pikiran negatif selalu muncul. Banyak orang salah paham dengan menyamakan pikiran negatif dengan berpikir realistis. Coba pikirkan kembali.
Berpikir Positif Membuat Kenangan Indah
Salah satu konsekuensi dari berpikir negatif adalah kegagalan melihat sisi terang, yang menjadi penyebab terbentuknya kenangan buruk. Ketika saya pergi berlibur ke tempat menarik, tapi saat itu saya kecewa karena beberapa hal seperti penginapan yang jelek, makanan yang nggak enak.
Sekarang kalau saya mengingat kembali liburan itu, yang pertama kali muncul di ingatan adalah yang jelek-jeleknya. Padahal liburan itu pengalaman sekali seumur hidup dan sudah saya rusak dengan pikiran negatif. Coba kalau saat itu saya berada dalam kondisi positif, pasti yang saya ingat hanya yang bagus-bagusnya saja. Tapi, dari sini saya telah belajar sesuatu.
“If you change the way you look at things, the things you look at change” – Wayne Dyer
Koreksi Fokus
Berpikir positif bisa bekerja dengan baik, jika dan hanya jika digunakan dengan benar. Salah satu alasan mengapa berpikir positif tidak berkerja dengan baik adalah karena anda fokus pada tempat yang salah.
Kita tidak bisa menginginkan sesuatu karena ingin menghindari hal sebaliknya. Misalnya saya bilang “saya tidak ingin sakit!” dan percaya bahwa pikiran ini akan menghindarkan saya dari sakit. Kemana fokus saya? Saya fokus pada SAKIT. Pikiran bawah sadar mengabaikan kata “tidak”.
Berapa kali anda bilang ke diri sendiri untuk TIDAK lupa sesuatu tapi apa yang terjadi? Lupa lagi kan…
Daripada bilang “saya tidak ingin sakit”, kenapa tidak bilang saja “saya selalu sehat.”
Alasan lain kenapa berpikir positif tidak berhasil adalah karena kita mencoba menutup perasaan negatif dengan lapisan pikiran positif. Misal saya bilang “saya ingin hubungan yang mesra”. Terdengar sangat manis dan positif bukan? Tapi pesan tersembunyi dibalik ini adalah, saya menginginkannya karena selama ini hubungan saya dengan pasangan tidak pernah mesra. Saya berpikir positif dengan membawa perasaan dan emosi negatif saya. Jadi saya menginginkan hubungan yang mesra karena saya ingin menghindari sebaliknya.
Daripada jadi pemikir positif, jadilah perasa positif (positive feeler). Anda akan merasakan hidup yang lebih baik. Jalani hidup sebagaimana kita telah mendapatkan apa yang kita inginkan. Dengan sendirinya pikiran bawah sadar membawa kita ke apa yang kita inginkan.
“Pikiran positif memiliki kekuatan mengubah hidup anda ketika pikiran itu dijalankan oleh perasaan positif.”
Perfeksionisme
Perfeksionisme adalah salah satu bentuk berpikir negatif, karena ia akan memperbesar setiap ketidaksempurnaan. Mencoba membuat sesuatu lebih sempurna dapat memboroskan waktu anda.
“No positive thinking can get you anything, but it can get everything better than negative thinking can” – Zig Ziglar
Menjadi Sang Pemikir Positif
Anda adalah pemikir positif jika:
1. 1. Anda percaya pada diri sendiri, dan merasakan damai dalam diri. Lihat bagaimana anda memandang diri sendiri. Pastikan anda memiliki gambaran diri yang sehat, anda menerima diri anda apa adanya dan menerima segala kekurangan sebagai bagian dari diri sendiri.
2. 2. Terima kalau masalah itu ada dan cari solusinya. Situasi tidak selalu terjadi seperti yang kita inginkan, tapi jangan sampai mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku. Banyak orang mencoba berpikir positif dengan merasa sesuatu bukan masalah, sok positif dengan tidak mau membicarakannya. Bagaimana bisa menyelesaikan masalah dan mencari solusi alternatif kalau tidak dibicarakan. Berkutat pada masalah untuk mencari solusi bukanlah berpikir negatif. Tapi dengan mengeluh, menjadikannya alasan untuk menyerah dan nggak mencoba untuk maju, itu baru respon negatif.
3. 3. Terima tantangan dan berkembanglah. Dengan menerima tantangan dan melakukan hal-hal menantang membantu kita membentuk kebiasaan berpikir positif. Lagipula menerima tantangan itu saja sudah butuh berpikir optimis dan positif. Anda pun akan mendapat kemampuan baru, otomatis optimisme juga akan bertambah. Jangan merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki sekarang. Terima tantangan, siap untuk gagal dan belajar dari kegagalan. Kegagalan bukanlah kegagalan selama kita bisa belajar dari kegagalan itu untuk menjadi lebih baik. Singkatnya, kegagalan yang dihadapi secara positif akan membawa kita selangkah pada keberhasilan. Beajarlah dari kesalahan dan berkembang.
4. 4. Siap untuk membuat perubahan. Ketahui kapan harus berhenti mencoba dan ganti rencana. Ketika melakukan hal yang sama memberikan hasil yang sama, lihat kembali. Berpikir positif adalah percaya pada diri sendiri; tapi nggak ada gunanya terus yakin pada rencana yang sama yang nggak menghasilkan yang diinginkan.
5. 5. Miliki keyakinan pada Tuhan. Jangan kuatirkan hasil, lakukan yang terbaik dulu, pada akhirnya serahkan hasilnya pada Tuhan. Jadi sebagai pemikir positif, berterimakasihlah pada Tuhan nggak hanya untuk apa yang sudah kita miliki, tapi juga untuk apa yang belum dicapai. Jadilah optimis dan berterimakasih sebelum diberi.
“Optimist: A man who gets treed by a lion but enjoys the scenery.” - Walter Winchell
No comments:
Post a Comment